PALANGKA RAYA - Provinsi Kalimantan Tengah adalah provinsi dengan wilayah administrasi yang luas dari beberapa provinsi yang ada di Republik Indonesia. Dengan luas wilayah yang begini luas dengan jumlah penduduknya yang masih sedikit tentunya daerah ini akan sejahtera secara ekonomi daerah.
Penduduknya yang mayoritas asli suku Dayak ini, dalam mata pencahariannya keluarganya selalu mengandalkan hutan disekitarnya.
Baca juga:
Muhaimin Iskandar Dukung Kripto Kena Pajak
|
Saat masih berjayanya, produk karet saat itu sebagai mata pencaharian yang menjanjikan namun saat ini harga produk getah karet di masyarakat sangat jatuh harganya sehingga banyak masyarakat berganti usaha pencahariannya.
Saat ini marak penambangan emas di tiap pelosok wilayah Kalteng ini, masyarakat banyak mengharapkan sektor ini dalam menafkahi kehidupan keluarganya sehari - hari.
"Saat ini banyak berganti di sektor pertambangan emas, dengan merubah perkebunan karet yang dahulu sebagai komoditi unggulan keluarga, " kata Rawing Rambang pengamat pembangunan Kalteng ini menyampaikan.
Sektor tambang ini memang mengiurkan secara finansial apalagi saat ini harga emas cukup tinggi per gram hampir satu juta rupiah.
Pengamat Perkebunan dan pembangunan Kalteng ini menyebut kan, banyaknya lahan - lahan kritis yang ditinggalkan oleh masyarakat bekas penambang emas, sudah tidak bisa dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan karena zat - zat tanah sudah hilang akibat dikikis oleh arus air tambang, baik tradisional dan modern.
"Inilah dilema bagi kita semua, karena menyangkut kepentingan kampung Tengah yang harus dipenuhi, " sebutnya.
Dr. Ir Rawing Rambang, MP menawarkan program jangka panjang kepada masyarakat khususnya diwilayah pedesaan yang selama ini mengantungkan dari hasil pertambangan emas ini.
Menyediakan lahan perkebunan yang dikoordinasi oleh aparat desa setempat, untuk lokakarya masyarakat dalam ketahanan pangan Nasional kedepannya.
"Setiap kepala keluarga minimal satu hektar ada memiliki kebun kelapa sawit, yang diatur dan dikelola oleh koperasi desa demi tercipta ekonomi masyarakat Sejahtera, " kata Pengamat Perkebunan ini menyampaikan.
Ini tentunya diperlukan suatu komitmen yang kuat dari masyarakat setempat dan aparat desa yang diwakilkan oleh kepala desa selaku penjabat desa.
Wilayah desa ada disebutkan hutan desa yang selama ini dibiarkan terbengkalai. Dan hal ini diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan sebagai mitra tentunya Investor yang bergerak dalam hal usaha perkebunan.
Sehingga ditata secara baik aturan itu, agar tidak menyalahi aturan hukum dan Undang Undang tentang pelaksanaan itu.
Apabila hal ini bisa direalisasikan dengan baik, dan tentang pembukaan lahan tersebut diserahkan ke pihak ketiga atau langsung oleh pihak koperasi desa, maka tidak secara langsung geliat perekonomian didesa itu akan meningkat tanpa merusak ekosistim lingkungan setempat.
"Inilah gambaran sedikit program yang akan saya harapkan nanti apabila memang saya dipilih rakyat untuk duduk sebagai wakilnya di DPRD Provinsi Kalteng nanti, " ungkap Bacaleg Partai PAN Daerah Pemilihan Kalteng II, Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan ini
Ditegaskannya kembali, untuk hal itu bisa terlaksana tergantung masyarakatnya ada keinginan tidak dalam hal ini. Menurutnya, perkebunan kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang tidak merusak lingkungan dan dapat diselingi juga dengan usaha kebun lainnya di lahan yang sama.
Perkebunan kelapa sawit tahan terhadap resesi global, terbukti pada saat Pandemi Covid 19 yang melanda dunia, sektor usaha ini tidak terganggu seperti produk lainya. Dalam 1 Hektar kebun kelapa sawit, bisa menghasilkan 2 hingga 3 juta rupiah.
"Harapannya juga, nantinya masyarakat akan diberi pelatihan - pelatihan dasar tentang cara tata kelola usaha ini, untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, " tutup Rawing Rambang ini.